Sering Memarahi anak dengan kata kasar membuat mental rusak dan pentingnya ilmu parenting sebelum menikah
- Redaksi Biru Merdeka
- 15 May, 2024
Beberapa orang berpikir memarahi anak jika dia salah adalah cara
terbaik untuk membuat sang anak mengerti dengan apa yang telah ia lakukan,katanya,agar
sang anak jera. Namun memarahi anak terlalu sering apalagi dengan kata-kata
kasar juga membuat mental sang anak menjadi hancur. Efek dari sering memarahi
anak sangat jelas terlihat mulai dari perubahan sikap,tingkah laku,cara
berbicara,dll
Beberapa dampak buruknya adalah sebagai berikut:
1. Tumbuh menjadi pribadi yang pemarah
2. Kecerdasan dan kreativitas anak akan menurun
3. Anak menjadi tidak fokus
4. Menjadi anak yang tertutup dan suka menyendiri
5. Pendendam
6. Tidak percaya diri
7. Depresi
8. Suka membantah (keras kepala) dan sulit diatur.
Seharusnya sebelum menikah seorang Ibu/ayah harusnya mempelajari
dan mengetahui pentingnya parenting terhadap anak. Jika sudah membekali diri
dengan parenting mental seseorang untuk menikah dan mempunyai anak lebih
tertata dan lebih mempunyai tujuan yang berarti untuk keluarganya. Parenting
itu juga sangat penting ketika seseorang mempunyai anak. Dengan edukasi
parenting tersebut mereka akan membimbing anak-anaknya dengan cara-cara yang
baik. Selain itu parenting ini juga untuk membuat orang tua agar bisa menjadi
contoh baik bagi anaknya,apalagi untuk anak usia dini yang memiliki kemampuan
meniru yang unggul.
Kebanyakan orang tua saat ini hanya bisa menuntut anaknya untuk
sempurna dalam hal apapun.. Memaksa dan menuntut seorang anak untuk selalu
menonjol itu juga tidak baik. Itu akan membentuk kepribadian sang anak menjadi
egois dilingkungannya. Dan orang tua akan memarahi jika sang anak tidak mencapai
ekspetasi mereka. Maka dari itu mengapa pentingnya parenting.
Disini saya akan memberikan tips/cara memperbaiki mental anak yang
sering dimarahi:
1. Jangan ragu untuk mintak maaf,dan nasehati dengan cara yang baik
2. Mulai kembali pendekatan terhadap anak jika dia suka menyendiri
dan berikan perhatian yang cukup
3. Biarkan anak mengekspresikan diri dan jangan melarang hal-hal
yang membuatnya senang. Selagi itu masih hal positif
4. Pahami karakter sang anak
5. Tetap latih kedisiplinan
6. Jika Anda memarahinya harus ada alasan jika itu tidak baik
dilakukan
Jadi, menurut pendapat saya jika nanti menjadi orang tua, parenting sebelum menikah sangat penting untuk mempelajari hal psikologi dan banyak membaca agar menjadi orang tua yang siap akan kehidupan setelah menikah. Ya, dari beberapa kasus yang ada disekitar saya. Saya dari sana belajar memarahi anak terlalu sering akan berdampak buruk bagi mental sang anak. Efek dari hal tersebut akan jauh lebih buruk ketika sang anak jika muak dimarahi setiap hari dan akhirnya terbentuklah sebuah karakter pembangkang dan pemarah. Maka dari itu,sebagai orang tua marah boleh tapi jangan semua masalah dalam keluarga harus dilampiaskan terhadap anak. Kecuali, sang anak melakukan kesalahan yang fatal,maka kita boleh memarahi sang anak dengan menasehati,dan mengetahui karakter sang anak untuk dinasehati dengan cara yang mana. Karena karakter sang anak terbentuk dari cara orang tua mendidik anak-anaknya.
Oleh:
Ferdhi ferdian (Mahasiswa)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *