:

Sering Memarahi anak dengan kata kasar membuat mental rusak dan pentingnya ilmu parenting sebelum menikah

top-news
https://birumerdeka.com/public/frontend/img/post-add/add.jpg

Beberapa orang berpikir memarahi anak jika dia salah adalah cara terbaik untuk membuat sang anak mengerti dengan apa yang telah ia lakukan,katanya,agar sang anak jera. Namun memarahi anak terlalu sering apalagi dengan kata-kata kasar juga membuat mental sang anak menjadi hancur. Efek dari sering memarahi anak sangat jelas terlihat mulai dari perubahan sikap,tingkah laku,cara berbicara,dll

Beberapa dampak buruknya adalah sebagai berikut:

1. Tumbuh menjadi pribadi yang pemarah

2. Kecerdasan dan kreativitas anak akan menurun

3. Anak menjadi tidak fokus

4. Menjadi anak yang tertutup dan suka menyendiri

5. Pendendam

6. Tidak percaya diri

7. Depresi

8. Suka membantah (keras kepala) dan sulit diatur.

Seharusnya sebelum menikah seorang Ibu/ayah harusnya mempelajari dan mengetahui pentingnya parenting terhadap anak. Jika sudah membekali diri dengan parenting mental seseorang untuk menikah dan mempunyai anak lebih tertata dan lebih mempunyai tujuan yang berarti untuk keluarganya. Parenting itu juga sangat penting ketika seseorang mempunyai anak. Dengan edukasi parenting tersebut mereka akan membimbing anak-anaknya dengan cara-cara yang baik. Selain itu parenting ini juga untuk membuat orang tua agar bisa menjadi contoh baik bagi anaknya,apalagi untuk anak usia dini yang memiliki kemampuan meniru yang unggul.

Kebanyakan orang tua saat ini hanya bisa menuntut anaknya untuk sempurna dalam hal apapun.. Memaksa dan menuntut seorang anak untuk selalu menonjol itu juga tidak baik. Itu akan membentuk kepribadian sang anak menjadi egois dilingkungannya. Dan orang tua akan  memarahi jika sang anak tidak mencapai ekspetasi mereka. Maka dari itu mengapa pentingnya parenting.

Disini saya akan memberikan tips/cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi:

1. Jangan ragu untuk mintak maaf,dan nasehati dengan cara yang baik

2. Mulai kembali pendekatan terhadap anak jika dia suka menyendiri dan berikan perhatian yang cukup

3. Biarkan anak mengekspresikan diri dan jangan melarang hal-hal yang membuatnya senang. Selagi itu masih hal positif

4. Pahami karakter sang anak

5. Tetap latih kedisiplinan

6. Jika Anda memarahinya harus ada alasan jika itu tidak baik dilakukan

Jadi, menurut pendapat saya jika nanti menjadi orang tua, parenting sebelum menikah sangat penting untuk  mempelajari hal psikologi dan banyak membaca agar menjadi orang tua yang siap akan kehidupan setelah menikah. Ya, dari beberapa kasus yang ada disekitar saya. Saya dari sana belajar memarahi anak terlalu sering akan berdampak buruk bagi mental sang anak. Efek dari hal tersebut akan jauh lebih buruk ketika sang anak jika muak dimarahi setiap hari dan akhirnya terbentuklah sebuah  karakter pembangkang dan pemarah. Maka dari itu,sebagai orang tua marah boleh tapi jangan semua masalah dalam keluarga harus dilampiaskan terhadap anak. Kecuali, sang anak melakukan kesalahan yang fatal,maka kita boleh memarahi sang anak dengan menasehati,dan mengetahui karakter sang anak untuk dinasehati dengan cara yang mana. Karena karakter sang anak terbentuk dari cara orang tua mendidik anak-anaknya.

Oleh: Ferdhi ferdian (Mahasiswa)

https://birumerdeka.com/public/frontend/img/post-add/add.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *