Metode Efektif Dalam Mengelola Emosi Negatif “Kecemasan Dan Ketakutan”
![top-news](https://birumerdeka.com/public/uploads/images/newsimages/maannewsimage25052024_094236_pinterest.jpg)
- Redaksi Biru Merdeka
- 25 May, 2024
Birumerdeka.com- Kecemasan dan ketakutan adalah respons emosional yang
penting dalam kehidupan manusia. Meskipun sering digunakan secara bergantian,
keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks psikologis. Kecemasan
merupakan perasaan khawatir, tegang, atau tidak nyaman yang tidak memiliki
objek atau penyebab yang jelas. Hal Ini
sering muncul sebagai respons terhadap ancaman yang tidak spesifik atau potensi
masalah di masa depan.
Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi stres
dan dapat berfungsi sebagai mekanisme perlindungan yang mempersiapkan individu
untuk menghadapi tantangan atau bahaya. Namun, kecemasan yang berlebihan atau
kronis dapat menjadi gangguan kecemasan, yang dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari dan memerlukan intervensi klinis (rangkaian tindakan oleh
profesional).
Gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum
(GAD), fobia, dan gangguan panik, adalah bentuk patologis dari kecemasan yang
membutuhkan penanganan profesional. Faktor-faktor seperti genetik, lingkungan,
dan pengalaman hidup dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini. Secara
keseluruhan, memahami kecemasan dan ketakutan adalah langkah penting dalam
mengelola respons emosional dan menjaga kesehatan mental.
Sedangkan ketakutan merupakan respon emosional
terhadap ancaman nyata atau yang dipersepsikan sebagai ancaman langsung. Hal
ini merupakan reaksi naluriah yang memicu mekanisme fight or flight
(bertarung atau lari) tubuh, yaitu hal yang membantu seseorang menghindari
bahaya fisik yang nyata. Ketakutan biasanya berhubungan dengan stimulus
tertentu yang dapat diidentifikasi, seperti hewan berbahaya atau situasi
berbahaya.
Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan
mampu belajar, mengatasi tekanan apa pun sedangkan seseorang yang memiliki
kesehatan mental yang tidak baik akan kesulitan dalam menjalani kehidupan
kesehariannya. Banyak faktor yang menyebabkan depresi salah satunya akibat
peristiwa atau tekanan dalam kehidupan (trauma), kurang aktivitas serta faktor
lingkungan.
Di muat
oleh halaman
World Population Review pada tahun 2023 yang
menyatakan bahwa Indonesia
berada di urutan ke 4 dengan kasus depresi prevalensi 3,7% atau sebanyak 9.162.886
jiwa. Salah
satu solusi pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pendidikan
kesejahteraan mengenai manejemen emosi.
Manajemen
emosi diperlukan untuk mengelola stres emosional, dengan menerapkan manajemen emosi
yang baik dan benar akan membantu proses adaptasi dalam menghadapi masalah.
Berikut beberapa metode yang bisa membantu mengatasi kecemasan dan ketakutan
serta cara mengelola emosi negatif.
1.
Metode
pernapasan lembut, tarik napas lalu hembuskan secara perlahan lakukan sampai
3-5 menit.
2.
Metode
kupu-kupu, pejamkan mata lalu silangkan kedua tangan di depan dada, ayunkan
tangan sambil tepuk bahu pelan-pelan dan bernafas perlahan.
3.
Metode
relaksi otot, pilih posisi yang nyaman berdiri atau duduk menyilang, fokuskan
pada rileks seluruh badan ( rasakan setiap anggota tubuh secara perlahan)
4.
Metode
imajinasi, pejamkan mata sadarilah emosi negatif yang ada, kemas dan segel
emosi tersebut, buang ke atas atau kembalikan ke alam
5.
Bermeditasi
6.
Menulis
jurnal atau curahkan perasaanmu dalam bentuk tulisan.
Lakukan hal sederhana di atas untuk menangani
masalah emosi seperti kecemasan dan juga
ketakutan. Hal tersebut dilakukan untuk meraih kehidupan yang seimbang, sehat
dan memuaskan serta dengan manajemen emosi yang baik maka individu akan
menjalani kehidupan yang lebih produktif dan baik.
Penulis: Syafa'aturrosyidah
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *